Elpiji 3 Kilogram Langka Di Paluta, Pemkab Akui Adanya Pengurangan Jatah Stok

/ Rabu, 07 Februari 2018 / 18.34
Dalam beberapa hari belakangan ini, terjadi kelangkaan Gas Elpiji 3 kilogram di daerah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Pemerintah Kabupaten Paluta mengakui bahwa ada pengurangan stok jatah untuk daerah Kabupaten Paluta di tahun 2018 ini.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Tunggul P Harahap Ssos yang juga merupakan sekretaris tim koordinasi, monitoring, evaluasi dan pengawasan liquified petrolium gas (LPG) tabung 3 kilogram di daerah kabupaten Paluta.
“Memang untuk tahun 2018 ini ada pengurangan jatah elpiji 3 kilogram untuk daerah Paluta,” katanya, Selasa, (6/2).
Katanya, pengurangan jatah ini merupakan instruksi dan kebijakan dari pemerintah pusat. Namun untuk jumlah atau total jatah elpiji yang dikurangi, hingga saat ini pihaknya belum mengetahui berapa jatah sebenarnya untuk tahun 2018 di daerah Paluta. Karena itu, pihaknya bersama seluruh anggota tim akan mengadakan rapat koordinasi dengan memanggil pihak distributor dan agen resmi sebagai tindak lanjut kelangkaan elpiji 3 kilogram ini.
“Kita akan menjadwalkan rapat koordinasi pada tanggal 9 Februari dengan semua pihak terkait dan hasilnya nanti akan kita koordinasikan dengan pihak Pertamina di Medan sekaligus memperjelas jumlah pengurangan jatah serta HET terbaru untuk elpiji 3 kilogram tahun 2018,” ujarnya.
Selain itu, kebijakan pemerintah juga sudah mulai menarik dan mengurangi peredaran tabung gas elpiji 3 Kilogram dan mulai mengedarkan tabung gas elpiji 5 kilogram merupakan salah satu penyebab kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram.
Yang menjadi kendala, penarikan tabung gas elpiji 3 kilogram untuk dialihkan menjadi tabung gas 5 kilogram belum sepenuhnya maksimal. Pasalnya, banyak masyarakat belum mau dan belum mampu untuk beralih ke tabung gas ukuran 5 kilogram dikarenakan harganya yang lebih mahal.
“Ada kebijakan pemerintah untuk mengurangi peredaran elpiji 3 kilogram untuk dialihkan ke tabung ukuran 5 kilogram, tapi belum maksimal. Nantinya tabung ukuran 3 kilogram diberikan kepada masyarakat tertentu yang berkemampuan rendah dengan persyaratan khusus. Tapi saat ini masih banyak masyarakat yang belum mampu untuk beralih ke tabung ukuran 5 kilogram, makanya terjadi kelangkaan sehingga kita akan terus melakukan tindak lanjut dan monitoring serta sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan tabung elpiji ini,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, ia juga berpesan kepada distributor dan agen resmi serta para kios pengecer agar tidak bermain-main dalam hal penyaluran elpiji ini. Dan jika nanti pihaknya menemukan ada agen atau kios pengecer yang bermain-main, akan ditindak tegas dan diberi sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Seperti diketahui, kelangkaan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram terjadi di daerah Kabupaten Paluta dalam satu pekan belakangan ini, sehingga banyak ibu rumah tangga yang kembali beralih menggunakan kayu bakar. Sementara pangkalan atau agen resmi di daerah kabupataen Paluta yakni CV Cahya Mas Kita dan CV Tiga Anugerah mengatakan bahwa adanya pengurangan jatah elpiji 3 kilogram di daerah kabupaten Paluta untuk tahun 2018 menjadi salah satu penyebab kelangkaan ini.
Komentar Anda

Berita Terkini