Terserang Blash, Produksi Padi Sawah Gapoktan Jaya Muda Diprediksi Turun

/ Rabu, 24 Januari 2018 / 21.15
Palas.
Sejak dua minggu terakhir, lahan padi sawah yang dikelola oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan) Jaya Muda, Desa Pasir Jae, Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas (Palas) terserang penyakit blash, atau istilahnya penyakit patah leher pada batang padi. 

"Akibat terserang penyakit blash ini, tentulah hasil panen padi sawah nantinya akan mengalami penurunan," sebut Ketua Gapoktan Jaya Muda, Tarmizi Lubis, kepada wartawan Rabu (24/1/2018).

"Total luas tanaman padi sawah yang kami kelola saat ini seluas 25 hektar. Seluas 10%-nya atau sekitar seluas 2,5 hektare lahan padi sawah terserang penyakit blash. Akibatnya, butir buah padi menguning, mengering dan mati, karena lehernya patah" jelasnya.

Saat ini, kata Tarmizi, pihaknya bersama dengan personil Babinsa Koramil 09/Sosa, petugas PHP, PPL dan petugas KCD Pertanian Sosa, sedang mencari obat penyakit blash tanaman padi sawah, agar penyakit tidak menular ke tanaman padi lainnya.

"Saat ini, kita sedang mencari obat penyakit blash, tujuannya untuk menguatkan leher batang padi dan agar penyakitnya tidak menyebar luas dan menular ke tanaman padi lainnya," ujarnya. 

"Memang, cukup banyak hama yang menyerang tanaman padi sawah kami kali ini. Pertama, tanaman padi diserang hama tikus, terus diserang walang sangit dan saat ini terserang penyakit blash," ungkapnya. 

Untuk jenis padi sawah yang ditanam pada musim tanam nopember 2017 ini, terangnya, petani menggunakan jenis benih padi sawah varietas Impari 32, dengan produktifitas hasil panenya sebanyak 6-7 ton perhektare. 

"Tapi, karena kondisi tanaman padi saat ini terserang penyakit blash, kami prediksikan hasil panen padi sawah yang diperkirakan akan dipanen pada bulan februari 2018 ini, hanya sekitar 4-5 ton perhektare," tutupnya.

Keterangan gambar :
Personil Babinsa Koramil 09/Sosa, bersama petugas PHP, PPL dan petugas KCD Pertanian Sosa, memeriksa tanaman padi sawah petani Gapoktan Jaya Muda yang terserang penyakit blash.
Komentar Anda

Berita Terkini