Kwarnas Beri Alat Pengaman Bencana untuk Satgas Pramuka Peduli

/ Sabtu, 16 Desember 2017 / 14.30
JAKARTA - Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka meninjau lokasi bencana di tiga provinsi, yakni Kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta), Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah), dan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur). Dalam kunjungan yang diwakili Andalan Nasional urusan Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimasgana) Ranggawisnu dan Kurnia Bakti itu, Kwarnas memberikan alat-alat pengamanan bencana.


Rangga mengatakan, kunjungan itu dalam rangka meninjau lokasi bencana yang terkena dampak banjir di tiga provinsi tersebut. Pihaknya mendukung Satgas Pramuka Peduli dengan memberikan bantuan berupa alat pengaman diri (APD).

"Kunjungan ini dalam rangka melihat situasi respons bencana dari teman-teman Pramuka Peduli, sekaligus memberikan dukungan kepada Satgas Pramuka Peduli dengan pemberian APD," ujar Rangga.

APD itu antara lain helm, sarung tangan, sepatu boots, kaca mata, dan rompi. Lokasi-lokasi tersebut, jelas Rangga, mewakili tiga provinsi yang dianggap memiliki kerawanan bencana di musim banjir. Tidak hanya itu, di beberapa lokasi Kwarnas juga memberikan pompa air, gergaji mesin, dan juga dapur air.

"Seperti di Gunungkidul ada daerah yang rumah-rumahnya  masih tenggelam. Kalau lihat dari atas air seperti waduk, rumah sudah tidak kelihatan. Ini memang perlu penanganan khusus dengan alat-alat yang memadai," tuturnya.

Adapun di Wonogiri, banjir juga masih melanda sebagia  wilayah. Yang menarik, ada Gugus Depan yang dijadikan lokasi pengungsian korban banjir dan tanah longsor, yakni di Desa Lebih, Kecamatan Tirtomoro. Ia melihat Pramuka Peduli sangat total membantu penanganan bencana.

"Bantuan yang kita berikan ini tidak lain untuk memperkuat Pramuka Peduli di Kwarda dan Kwarcabnya, sehingga bisa optimal ketika turun ke masyarakat atau lokasi bencana. Semoga bisa bermanfaat," jelasnya.

Sementara itu, Kurnia bersyukur kedatangan Kwarnas disambut dengan baik oleh Satgas Pramuka Peduli di daerah. Mereka senang karena merasa diperhatikan dengan melihat situasi dan kondisi anak-anak Pramuka dalam penanganan bencana. Meski dengan keterbatasan, semangat membantu masyarakat mereka tidak luntur.

"Saya lihat sistem penanganan Satgas Pramuka Peduli di lapangan sudah bagus, skill mereka sudah tidak diragukan lagi, cepat, tanggap, dan tepat. Meski serba terbatas tapi semangatnya luar biasa," ujar Kurnia.

Menurutnya, dalam penanganan bencana Pramuka punya modal kekuatan besar di tingkat sumber daya manusia (SDM), karena Pramuka ada di setiap daerah bahkan di tingkat kecamatan dan desa. Hanya saja, dalam penanganan bencana itu, hanya sedikit yang menggunakan alat pengaman diri. Padahal itu bisa membahayakan.

"Problem Satgas Pramuka Peduli di lapangan sebenarnya bukan pada tingkat SDM, tapi kurangnya ketersediaan alat penanganan bencana, minimal alat pengaman diri. Di luar itu tenaga oke, semangat oke, skill juga oke," terangnya.

Kurnia menambahkan, kunjungan ini juga dalam rangka bertukar pikiran dengan Satgas Pramuka Peduli di tingkat Kwarda dan Kwarcab mengenai beberapa persoalan yang kerap dihadapi Pramuka saat menangani bencana alam, sehingga bisa dicarikan solusi yang tepat untuk memperkuat Pramuka Peduli.

Komentar Anda

Berita Terkini