Tiga tersangka dari sindikat perampok ditembak mati oleh petugas gabungan kepolisian dari Polrestabes Medan, Polsek Medan Timur dan Polsek Percut Seituan.
Sebelumnya, sindikat perampok ini yang sempat menyeret-nyeret dan melindas kaki seorang guru bernama Yunita di Jalan Mabar, Kecamatan Medan Perjuangan.
Dalam pemaparan kasus di RS Tingkat II Bhayangkara Medan, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari laporan salah satu warga yang mengalami perampokan pada 28 Desember 2017 di Jalan HM Yamin, Kecamatan Medan Perjuangan.
"Dari laporan itu, petugas gabungan langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka dan ditangkaplah pria berinisial MER," ujar Kombes Dadang, Jumat (29/12/2017)
Perwira berpangkat melati tiga ini mengatakan, ketiga komplotan begal itu merampok pengendara sepeda motor, Gavin, di Jalan Selam IV. Para pelaku membacok korban hingga terluka, lalu membawa kabur sepeda motor korban.
Kemudian, pada Jumat dini hari sekira pukul 03.00 WIB, para tersangka diketahui berada di kawasan Jalan HM Yamin, Gang Sado, Kecamatan Medan Perjuangan. "Petugas bergerak cepat dan berhasil mengamankan MER alias Egi," ungkapnya.
Saat diminta menunjukkan di lokasi mana saja tempat mereka beraksi, Egi sempat melawan petugas, hingga akhirnya petugas terpaksa mengambil tindakan tegas dengan menembak mati Egi.
Tak lama kemudian, lanjut Dadang, petugas gabungan mendapat informasi komplotan perampok yang dipimpin Safaruddin (SS) alias Serak berada di Jalan Beringin, Pasar VII, Tembung, Deli Serdang. "Pengejaran pun dilakukan dan berhasil menangkap komplotan tersebut," lanjutnya.
Kemudian, petugas menangkap SS untuk dilakukan pengembangan. Namun, dia malah menyerang petugas dan berusaha kabur. Akhirnya petugas kembali mengambil tindakan tegas, dan menembaknya.
"Total tiga begal yang terpaksa ditembak mati berinisial MER, RAS dan SS. Sedangkan tiga yang ditembak kedua kakinya adalah AF, MRP dan MIS," jelasnya.
Lebih lanjut, Kombes Dadang mengatakan, para tersangka ditangkap di sejumlah tempat berbeda di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.
Ditambahkan Dadang, komplotan perampok sadis di Medan ini dikenal dengan julukan ‘Kelompok Raja’.
“Komplotan yang dipimpin tersangka Raja ini terkenal sadis, mereka tak segan-segan melukai atau membunuh korbannya yang melawan. Terakhir, komplotan ini merampok tanpa belas kasihan terhadap seorang guru wanita bernama Yunita di Jalan Mabar pada 14 Desember lalu,” katanya.
Dari tangan para tersangka, petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti, yakni 3 unit sepeda motor, dan senjata tajam yang digunakan saat beraksi.
Kombes Dadang menambahkan, dari hasil pemeriksaan, komplotan Raja diperkirakan memiliki anggota 20 orang lebih.
"Mereka juga telah beraksi lebih kurang 20 kali di lokasi berbeda di Kota Medan. Tersangka lain dalam komplotan ini masih dalam pengejaran,” pungkasnya.