Deliserdang - Seharusnya musim panen membawa berkah bagi para petani. Namun berbeda dengan panen di awal Tahun 2018 ini. Pasalnya, banyak padi yang tumbang (rusak) karena cuaca buruk sehingga menambah biaya yang harus dikeluarkan petani untuk menggaji pekerja untuk mengikat padi agar tidak busuk. Bahkan petani harus memanen padinya lebih awal.
Selain banyak tanaman padi yang rusak, petani juga mengeluhkan harga gabah padi yang turun yang diduga disebabkan adanya kebijakan impor beras sebanyak 500 ribu ton.
Mat Baini salah seorang petani kepada wartawan pada Senin (15/1) mengatakan bahwa petani akan semakin susah jika rencana pemerintah mengimpor 500 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand terealisasi sehingga petani menolak dan meminta kebijakan tersebut untuk dikaji ulang," kalau impor beras sampai terealisasi maka harga gabah padi pasti turun padahal sedang musim panen. Sehingga tidak tepat jika pemerintah mengimpor beras," kata Mat Baini.
Mat Baini salah seorang petani kepada wartawan pada Senin (15/1) mengatakan bahwa petani akan semakin susah jika rencana pemerintah mengimpor 500 ribu ton beras dari Vietnam dan Thailand terealisasi sehingga petani menolak dan meminta kebijakan tersebut untuk dikaji ulang," kalau impor beras sampai terealisasi maka harga gabah padi pasti turun padahal sedang musim panen. Sehingga tidak tepat jika pemerintah mengimpor beras," kata Mat Baini.
Menurutnya, pada saat ini para petani sedang susah karena cuaca ekstrim yang mengakibatkan lahan pertanian padi rusak," petani saat ini saja tertimpa musibah, janganlah dibebani dengan kebijakan tidak pro petani dengan mengimpor beras. Apalagi saat ini harga gabah padi Rp 4.800 per Kg," tegasnya.
